Sebaran Jenis-Jenis Mangrove Di Indonesia

Sebaran Mangrove Indonesia
Sebaran Jenis-Jenis Mangrove Di Indonesia

Rumah Tani - Indonesia adalah negara yang memiliki mangrove terluas di dunia, dan juga memiliki keragaman hayati yang sangat besar serta struktur yang sangat beragam dalam hutan mangrovenya. Keberadaan warisan alam ini membawa tanggung jawab besar bagi Indonesia untuk menjaga dan melindunginya. Selain itu, hal ini juga memberikan kesempatan yang berharga bagi mereka yang ingin mempelajari dan menikmati keindahan habitat mangrove ini. Dalam kesempatan ini, kita akan mengeksplorasi lebih lanjut tentang sebaran berbagai jenis mangrove di Indonesia.

Sebaran Jenis-Jenis Mangrove Di Indonesia

Hutan mangrove adalah jenis hutan yang tumbuh di daerah pasang surut, khususnya di pantai, laguna, dan muara sungai yang terlindungi. Saat pasang, hutan ini tergenang oleh air laut, tetapi saat surut, genangan air ini menghilang. Salah satu ciri khas hutan mangrove adalah kemampuan tumbuhnya tumbuhan dan organisme di dalamnya yang mampu beradaptasi dengan baik dalam kondisi yang tinggi kadar garam atau salinitas. Ekosistem mangrove merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai organisme, baik tumbuhan maupun hewan, yang saling berinteraksi dalam lingkungan mangrove ini.

Hutan mangrove juga disebut sebagai tidal forest, coastal woodland, vloedbosschen, dan hutan payau di bahasa Indonesia. Menurut Chapman (1975a), penyebaran hutan mangrove di seluruh dunia dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1. The Old World Mangrove, yang mencakup Afrika Timur, Laut Merah, India, Asia Tenggara, Jepang, Filipina, Australia, Selandia Baru, Kepulauan Pasifik, dan Samoa. Kelompok ini juga dikenal sebagai Grup Timur.

2. The New World Mangrove, yang meliputi pantai Atlantik di Afrika dan Amerika, Meksiko, serta pantai Pasifik Amerika dan kepulauan Galapagos. Kelompok ini juga dikenal sebagai Grup Barat.

Menurut studi yang dilakukan oleh Fakultas Kehutanan IPB bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial pada tahun 1999, luas mangrove di Indonesia diperkirakan sekitar 9,2 juta hektar, terbagi menjadi 3,7 juta hektar di dalam kawasan hutan dan 5,5 juta hektar di luar kawasan hutan. Sayangnya, sekitar 43% (1,6 juta hektar) mangrove di kawasan hutan dan 67% (3,7 juta hektar) mangrove di luar kawasan hutan saat ini mengalami kerusakan akibat eksploitasi yang tidak terkendali, konversi ke penggunaan lahan lainnya, pencemaran, bencana alam, dan faktor lainnya.

Struktur dan komposisi mangrove di Indonesia sangat bervariasi. Di sini, Kita dapat menemukan berbagai jenis mangrove, mulai dari Avicennia marina yang tumbuh dengan ketinggian mencapai 1-2 meter di pantai yang selalu tergenang air laut, hingga tegakan campuran Bruguiera-Rhizophora yang bisa mencapai lebih dari 30 meter. Pantai terbuka memiliki jenis seperti Avicennia alba dan Sonneratia alba, sedangkan di sepanjang sungai dengan salinitas yang lebih rendah, terdapat banyak Nypa fruticans dan Sonneratia caseolaris. Di kawasan mangrove sekunder, Kita akan menemui banyak anakan mangrove dan berbagai jenis semak atau herba, seperti Acanthus ilicifolius dan Acrostichum aureum.

Baca Juga : Peran Penting Hutan Mangrove

Jenis-jenis pohon mangrove biasanya tumbuh di pantai yang terlindung dan muara sungai, dengan komposisi yang bervariasi tergantung pada kondisi habitat seperti salinitas, jenis tanah, tipe pasang, dan frekuensi penggenangan. Tumbuhan mangrove mencakup pohon, epifit, liana, alga, bakteri, dan fungi. Di seluruh dunia, ada lebih dari 20 suku tumbuhan mangrove, yang terdiri dari 30 marga dan lebih dari 80 jenis. Di Indonesia sendiri, tercatat ada 202 jenis tumbuhan mangrove, termasuk 43 jenis mangrove sejati dan jenis mangrove asosiasi lainnya. Dari 43 jenis mangrove sejati, sebagian besar adalah pohon atau semak yang berukuran besar maupun kecil.

Baca Juga

Dalam studi tumbuhan mangrove, Tomlinson (1984) telah mengelompokkannya menjadi tiga kategori utama yang sangat penting untuk memahami kompleksitas ekosistem mangrove:

1. Tumbuhan Mangrove Utama (Major)

Tumbuhan mangrove utama adalah pohon yang mendominasi hutan mangrove dan memiliki peran sentral dalam membentuk struktur komunitas. Mereka tumbuh eksklusif di habitat mangrove dan secara morfologis memiliki adaptasi khusus untuk bertahan dalam kondisi ekstrem, seperti akar napas yang menjulur ke atas untuk mendapatkan oksigen dan vivipari yang memungkinkan mereka untuk tumbuh di atas permukaan lumpur. Selain itu, tumbuhan ini memiliki mekanisme biologis untuk mengontrol kadar garam dalam tubuh mereka. Contoh tumbuhan mangrove utama meliputi Avicennia, Rhizophora, Bruguiera, Ceriops, Kandelia, Sonneratia, Lumnitzera, dan Nypa.

2. Tumbuhan Mangrove Penunjang (Minor)

Tumbuhan mangrove penunjang adalah tumbuhan yang tidak mampu membentuk hutan mangrove murni. Mereka tidak mendominasi struktur komunitas secara morfologis. Contohnya adalah Excoecaria, Xylocarpus, Heritiera, Aegiceras, Aegialitis, Acrostichum, Camptostemon, Scyphiphora, Pemphis, Osbornia, dan Pelliciera. Meskipun mereka tidak dominan, mereka tetap memiliki peran penting dalam mempertahankan keanekaragaman hayati di hutan mangrove.

3. Tumbuhan Asosiasi Mangrove

Tumbuhan asosiasi mangrove adalah tumbuhan yang tumbuh bersama dengan tumbuhan mangrove utama dan penunjang. Mereka juga memiliki peran dalam menciptakan ekosistem yang beragam di dalam hutan mangrove. Beberapa contohnya adalah Cerbera, Acanthus, Derris, Hibiscus, Calamus, dan banyak lainnya.

Keragaman jenis mangrove juga berbeda-beda antara pulau-pulau utama di Indonesia, dengan jumlah jenis yang bervariasi seperti yang tercatat pada Tabel 1.

Jenis Mangrove Indonesia

Berikut ini adalah beberapa jenis mangrove yang umum ditemukan di Indonesia :

  1. Acanthus ilicifolius
  2. Aegiceras corniculatum
  3. Aegiceras floridum
  4. Acrostihum aureum
  5. Avicennia alba
  6. Avicennia lanata
  7. Avicennia marina
  8. Avicennia officinalis
  9. Bruguiera cylindrica
  10. Bruguiera gymnorrhiza
  11. Bruguiera parviflora
  12. Bruguiera sexangula
  13. Cerbera manghas
  14. Ceriops decandra
  15. Ceriops tagal
  16. Derris trifoliata
  17. Dolichandrone spathacea
  18. Excoecaria agallocha
  19. Finlaysonia maritima
  20. Heritiera littoralis
  21. Kandelia candel
  22. Lumnitzera littorea
  23. Lumnitzera racemosa
  24. Nypa fruticans
  25. Osbornea octodonta
  26. Pemphis acidula
  27. Phoenix paludosa
  28. Pluchea indica
  29. Rhizophora apiculata
  30. Rhizophora lamarckii
  31. Rhizophora mucronata
  32. Rhizophora stylosa
  33. Scyphiphora hydrophyllacea
  34. Sonneratia alba
  35. Sonneratia caseolaris
  36. Sonneratia ovate
  37. Widelia bi Tumbuhan
  38. Xylocarpus granatum
  39. Xylocarpus moluccensis
  40. Xylocarpus rumphii

Di Indonesia, terdapat variasi yang signifikan dalam keragaman jenis mangrove antara pulau-pulau yang berbeda. Dari 202 jenis mangrove yang telah teridentifikasi, jumlahnya bervariasi dari satu pulau ke pulau lainnya. Sebagai contoh, di Jawa terdapat 166 jenis, di Sumatera 157 jenis, Kalimantan 150 jenis, Irian Jaya 142 jenis, Sulawesi 135 jenis, Maluku 133 jenis, dan Kepulauan Sunda Kecil 120 jenis.

Perlu dicatat bahwa daftar ini mungkin tidak mencakup secara lengkap semua jenis mangrove yang ada, namun memberikan gambaran tentang distribusi relatif jenis-jenis mangrove di berbagai pulau di Indonesia. Terdapat perkecualian pada Pulau Jawa, di mana keragaman jenis mangrove tercatat sebagai yang tertinggi, namun sebagian besar dari jenis-jenis yang terdaftar adalah gulma seperti Chenopodiaceae, Cyperaceae, dan Poaceae. Hal ini disebabkan oleh intensitas penelitian yang lebih tinggi di Pulau Jawa dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya.

Namun, perlu dicatat bahwa pembangunan dan perubahan penggunaan lahan telah menyebabkan kerusakan dan hilangnya lahan mangrove di berbagai wilayah. Oleh karena itu, beberapa jenis mangrove yang tercatat dalam daftar tersebut mungkin sudah tidak ditemukan di pulau tertentu karena perubahan ekosistem yang berlangsung. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga dan melestarikan ekosistem mangrove di Indonesia untuk menjaga keanekaragaman hayati yang unik dan penting bagi lingkungan pesisir.

Jenis Tumbuhan Langka dan Endemik

Di Indonesia, yang memiliki kekayaan alam yang luar biasa, beberapa jenis mangrove memiliki status langka dan endemik yang memerlukan perhatian khusus dalam upaya konservasi dan pengelolaan sumber daya alam.

Jenis Tumbuhan Mangrove Endemik

Meskipun sebagian besar jenis mangrove dapat ditemukan di berbagai tempat, hanya sedikit yang benar-benar bersifat endemik di Indonesia. Salah satunya adalah Amyema anisomeres, yang dikenal sebagai mangrove sejati. Selain itu, terdapat dua jenis lainnya, yaitu Ixora timorensis (Rubiaceae) dan Rhododendron brookeanum (Ericaceae). Ixora timorensis adalah jenis tumbuhan kecil yang hanya ditemukan di Pulau Jawa dan Kepulauan Sunda Kecil. Sementara itu, Rhododendron brookeanum merupakan tumbuhan epifit berkayu yang diketahui tumbuh di Sumatera dan Kalimantan.

Jenis Tumbuhan Mangrove Langka

Selain jenis endemik, Indonesia juga memiliki beberapa jenis mangrove yang langka. Terdapat 14 jenis mangrove yang dapat dikategorikan sebagai langka dengan kondisi yang berbeda:

  1. Lima jenis langka yang umum di tempat setempat, tetapi memiliki status rentan secara global, sehingga memerlukan perhatian khusus untuk pengelolaannya. Jenis-jenis ini mencakup Ceriops decandra, Scyphiphora hydrophyllacea, Quassia indica, Sonneratia ovata, dan Rhododendron brookeanum (dari dua sub-jenis, hanya satu yang terkoleksi).
  2. Lima jenis langka di Indonesia tetapi umum di tempat lainnya, sehingga secara global tidak memerlukan pengelolaan khusus. Jenis-jenis ini mencakup Eleocharis parvula, Fimbristylis sieberiana, Sporobolus virginicus, Eleocharis spiralis, dan Scirpus litoralis.
  3. Empat jenis sisanya berstatus langka secara global dan memerlukan pengelolaan khusus untuk memastikan kelangsungan hidupnya. Jenis-jenis ini adalah Amyema anisomeres, Oberonia rhizophoreti, Kandelia candel, dan Nephrolepis acutifolia. Dua di antaranya, yaitu A. anisomeres dan N. acutifolia, hanya terkoleksi satu kali, sehingga hanya diketahui tipe setempatnya saja.

Upaya konservasi dan pengelolaan yang bijaksana sangat penting untuk menjaga keberadaan jenis-jenis mangrove langka dan endemik ini. Dengan memahami pentingnya keanekaragaman mangrove dan upaya melindunginya, kita dapat berkontribusi pada pelestarian ekosistem pesisir yang berharga dan penting bagi kehidupan di darat dan laut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال