Mangrove Excoecaria agallocha

Mangrove Excoecaria agallocha
Excoecaria agallocha l, Image By www.nparks.gov.sg

Kehutanan - Excoecaria agallocha, yang dikenal sebagai Mangrove Excoecaria, adalah spesies bakau yang termasuk dalam genus Excoecaria dari keluarga Euphorbiaceae. Tumbuhan ini memiliki beragam nama umum seperti bakau buta, pohon buta-buta, bakau susu, dan kayu buta-buta. Nama-nama ini sering kali merujuk pada sifat racun yang dimilikinya atau kecenderungannya untuk menyebabkan kebutaan jika lateksnya terkena mata.

Tumbuhan ini umumnya tumbuh di habitat air asin atau air payau di hutan bakau tropis. Sebaran geografisnya dibatasi di beberapa wilayah, yaitu di barat oleh India, di utara dengan Bangladesh, dan di selatan dengan Australia. Di Australia, Mangrove Excoecaria dapat ditemui tumbuh subur mulai dari bagian utara New South Wales hingga mencapai Australia Barat.

Baca Juga : Sebaran Jenis-Jenis Mangrove Di Indonesia

Keberadaan Mangrove Excoecaria dalam ekosistem hutan bakau memegang peranan penting dalam menjaga kestabilan lingkungan. Tumbuhan ini berperan dalam menyediakan habitat dan tempat perlindungan bagi berbagai jenis organisme laut, seperti ikan, krustasea, dan burung-burung pesisir. Selain itu, sistem akar bakau yang kompleks mampu mengikat tanah dan sedimentasi, sehingga mencegah erosi pantai dan menyediakan perlindungan dari badai dan gelombang pasang.

Meskipun memiliki manfaat ekologis yang besar, Mangrove Excoecaria juga memiliki sifat racun yang perlu diwaspadai. Lateks dari tumbuhan ini mengandung senyawa-senyawa beracun yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan bahkan kerusakan mata jika terkena langsung. Oleh karena itu, perlu tindakan hati-hati saat berinteraksi dengan tumbuhan ini, terutama saat melakukan aktivitas seperti pemangkasan atau manipulasi lainnya yang dapat mengeluarkan lateks.

Baca Juga : Dolichandrone spathacea

Morfologi Excoecaria agallocha

Morfologi Mangrove Excoecaria agallocha sangat menarik untuk dipelajari. Tumbuhan ini sering dikenal dengan nama pohon Buta-buta dan merupakan salah satu jenis tumbuhan yang dapat ditemui di hutan mangrove. Secara fisik, Mangrove Excoecaria memiliki bentuk pohon yang meranggas kecil dan dapat tumbuh hingga ketinggian mencapai 15 meter. Kulit kayunya berwarna abu-abu dengan tekstur yang halus, namun memiliki bintil-bintil kecil yang menambahkan karakteristik unik pada pohon ini.

Excoecaria agallocha
A. Daun E. agallocha; B. Batang E. agallocha



Salah satu ciri khas dari Mangrove Excoecaria adalah akarannya yang menjalar di sepanjang permukaan tanah. Akar ini seringkali tumbuh dalam pola yang kusut dan ditutupi oleh lentisel, memberikan perlindungan tambahan pada tumbuhan tersebut. Hal yang perlu diwaspadai adalah lateks yang dihasilkan oleh batang, dahan, dan daun tumbuhan ini. Lateks berwarna putih dan lengket ini dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan bahkan dapat merusak mata jika terkena langsung.

Daun Mangrove Excoecaria memiliki bentuk elips dengan ujung yang meruncing. Ukurannya bervariasi antara 6,5 hingga 10,5 cm panjangnya dan 3,5 hingga 5 cm lebarnya. Pinggir daunnya bergerigi halus dengan warna hijau tua yang akan berubah menjadi merah sebelum daun tersebut rontok. Tumbuhan ini memiliki sistem reproduksi yang menarik, dengan bunga yang hanya memiliki satu jenis kelamin, entah itu jantan atau betina. Bunga jantan memiliki bentuk jumbai yang terkulai, sementara bunga betina tampak berduri pendek.

Baca Juga : Derris trifoliata

Buah Mangrove Excoecaria memiliki bentuk yang menarik, berbentuk seperti bola dengan tiga tonjolan di permukaannya. Buah ini memiliki warna hijau dengan tekstur yang mirip dengan kulit dan berukuran sekitar 5 hingga 7 mm. Informasi mengenai morfologi Mangrove Excoecaria agallocha ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang struktur dan karakteristik fisik tumbuhan ini, serta potensi bahayanya jika tidak ditangani dengan hati-hati.

Ekologi Mangrove Excoecaria agallocha

Ekologi Mangrove Excoecaria agallocha sangat menarik karena tumbuhan ini memiliki mekanisme pertahanan kimia yang kuat. Salah satu ciri khasnya adalah lateks yang dihasilkannya, yang mengandung berbagai fitotoksin seperti excoecariatoxins. Fitotoksin ini dapat menyebabkan iritasi kuat pada kulit, mata, dan selaput lendir manusia.

Getah susu dari E. agallocha diketahui sangat beracun dan sangat mengiritasi, sebuah ciri umum pada banyak spesies tanaman susu dalam keluarga Euphorbiaceae. Kontak langsung dengan kulit dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan dengan cepat, sementara kontak dengan mata bahkan dalam jumlah kecil dapat menyebabkan kebutaan sementara. Hal ini juga menjadi penyebab nama umumnya yang merujuk pada efek kebutaan yang bisa terjadi, serta asal-usul nama generiknya yang berasal dari bahasa Latin yang berarti "blinder".

Baca Juga : Ceriops tagal

Meskipun memiliki efek yang berbahaya bagi manusia dan hewan lainnya, E. agallocha memiliki peran penting dalam ekosistem mangrove. Sebagai contoh, tanaman ini merupakan satu-satunya sumber makanan bagi larva serangga permata bakau (Calliphara nobilis). Serangga ini merupakan spesies serangga fitofag yang ditemukan di hutan mangrove di beberapa wilayah Asia.

Sebagaimana spesies scutellerids aposematic lainnya, C. nobilis memiliki kemampuan untuk menyerap senyawa kimia dari tanaman inangnya yang beracun bagi predatornya, dan menggunakannya untuk pertahanan diri. Senyawa kimia tersebut terkonsentrasi dan disimpan dalam sepasang kelenjar aroma yang terletak di metathorax dewasa dan nimfa. Ketika serangga ini merasa terancam atau ditangani, mereka dapat mengeluarkan cairan yang mengiritasi dan beracun dari kelenjar ini sebagai tindakan pencegahan terhadap calon predator.

Dalam konteks ekosistem, E. agallocha juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekologis. Sistem pertahanan kimianya mungkin melindungi tumbuhan ini dari konsumsi yang berlebihan oleh herbivora, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangbiakan yang stabil.

Baca Juga : Ceriops decandra

Selain itu, lateks yang dihasilkan oleh tumbuhan ini juga dapat memiliki efek antimikroba, yang dapat membantu melindungi tanaman dari infeksi patogen dan mempertahankan kesehatan populasi mangrove secara keseluruhan. Dengan demikian, meskipun memiliki sifat beracun, E. agallocha memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberlangsungan ekosistem mangrove di mana tumbuhan ini tumbuh.

Manfaat Mangrove Excoecaria agallocha

Manfaat Mangrove Excoecaria agallocha sangatlah beragam dan menarik untuk dipelajari. Tumbuhan ini memiliki sifat racun yang kuat, bahkan ketika daunnya telah kering atau diubah menjadi bubuk. Racun yang terkandung dalam tumbuhan ini dapat membunuh ikan dengan sangat cepat atau digunakan sebagai bahan untuk anak panah beracun, menunjukkan potensi penggunaan yang beragam dalam praktik pemburu dan nelayan tradisional.

Selain sebagai bahan racun, Excoecaria agallocha juga telah dikenal memiliki manfaat dalam bidang pengobatan dan farmakologi. Beberapa studi menunjukkan bahwa tumbuhan ini dapat digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit, termasuk epilepsi, maag, kusta, rematik, dan kelumpuhan. Kandungan kimia kompleks yang dimilikinya menjadikan Mangrove Excoecaria sebagai sumber potensial untuk pengembangan obat-obatan baru.

Baca Juga : Cerbera manghas

Dalam pengobatan tradisional, berbagai bagian dari tumbuhan ini telah digunakan secara luas oleh masyarakat lokal untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Misalnya, daun, kulit kayu, atau akar tumbuhan ini dapat dimanfaatkan dalam bentuk ramuan atau ekstrak untuk pengobatan tradisional. Namun, perlu dicatat bahwa penggunaan tumbuhan ini dalam pengobatan harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan yang kompeten, mengingat sifat racun yang dimilikinya.

Meskipun telah dikenal memiliki manfaat dalam pengobatan, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam potensi penggunaan Mangrove Excoecaria sebagai obat. Hal ini meliputi penelitian terhadap komponen-komponen aktif dalam tumbuhan ini, mekanisme kerja yang terlibat dalam efek pengobatannya, serta potensi efek samping dan interaksi dengan obat-obatan lainnya. Dengan demikian, eksplorasi lebih lanjut terhadap potensi medis Mangrove Excoecaria agallocha dapat memberikan wawasan baru dan mengarah pada pengembangan terapi yang lebih efektif untuk berbagai penyakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال