Cara Membuat Pupuk Organik Cair JADAM Mikroorganisme

Cara Membuat Pupuk Organik Cair JADAM Mikroorganisme

Pupuk Organik Cair JMS - Pertanian organik dan berkelanjutan menjadi semakin populer di era modern ini, di mana kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan kesehatan tanah semakin meningkat. Salah satu inovasi yang menonjol dalam dunia pertanian organik adalah JADAM Mikroorganisme (JMS). JADAM Mikroorganisme, atau yang lebih dikenal dengan singkatan JMS, adalah larutan yang memiliki konsentrasi tinggi mikroorganisme beneficial yang memberikan manfaat besar bagi tanaman. Di dalam JMS, terdapat berbagai jenis mikroorganisme seperti bakteri fotosintetik, bakteri aktinomycetes, bakteri fermentasi, dan jamur. Larutan ini tidak hanya sekadar pupuk organik cair biasa, melainkan sebuah formulasi yang dirancang secara khusus untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman secara alami.

Baca Juga : Pembibitan Tanaman Selada Dengan Menggunakan Media Tanam Rockwool (Rockwool Nursery Technique)

Pertanian adalah salah satu fondasi utama bagi kesejahteraan manusia sepanjang sejarah. Namun, semakin berkembangnya teknologi dan praktik pertanian modern, masalah-masalah baru mulai muncul, seperti penurunan kesuburan tanah, resistensi pestisida, dan kerusakan lingkungan. Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian, terutama di masa kini yang serba cepat dan modern, teknologi-teknologi baru terus dikembangkan. Oleh karena itu, munculah sebuah inovasi menarik dalam dunia pertanian yang disebut JADAM Mikroorganisme. Teknik ini melibatkan penggunaan mikroorganisme untuk meningkatkan kualitas tanah dan hasil pertanian secara organik. Dengan bahan-bahan yang relatif mudah ditemukan dan proses yang sederhana, pembuatan JADAM Mikroorganisme dapat dilakukan oleh siapa pun yang tertarik untuk mengembangkan pertanian organik.

Komposisi dan Manfaat JMS

JMS bukanlah sembarang larutan. Ia adalah rumusan yang penuh dengan mikroorganisme beneficial, yang bekerja secara sinergis untuk meningkatkan kesejahteraan tanaman dan tanah. Bakteri fotosintetik, bakteri aktinomycetes, bakteri fermentasi, dan jamur adalah beberapa di antara mikroorganisme yang dapat ditemukan dalam JMS. Ini bukan hanya campuran sembarangan; setiap mikroorganisme memiliki peran khususnya dalam menyediakan nutrisi dan perlindungan bagi tanaman. Ada beberapa manfaat utama yang bisa diperoleh dari penggunaan JMS:

1. Meningkatkan Kesuburan Tanah

Salah satu peran utama mikroorganisme dalam JMS adalah membantu meningkatkan kesuburan tanah. Mereka bekerja dengan menguraikan bahan organik, seperti sisa-sisa tanaman dan pupuk hijau, menjadi nutrisi yang dapat diserap oleh tanaman. Selain itu, mikroorganisme juga membantu memperbaiki struktur tanah, membuatnya lebih renyah dan aerobik, sehingga memudahkan akar tanaman untuk berkembang dan mencapai nutrisi yang tersedia.

Baca Juga : Pembibitan Tanaman Sawi dengan Menggunakan Spons (Spons Nursery Technique)

2. Meningkatkan Kesehatan Tanaman

Kesehatan tanaman adalah faktor penting dalam produktivitas dan kesuksesan pertanian. JMS membantu meningkatkan kesehatan tanaman melalui berbagai cara. Pertama-tama, mikroorganisme dalam JMS membantu tanaman menyerap nutrisi dengan lebih efisien. Mereka juga memproduksi senyawa-senyawa yang memicu pertumbuhan tanaman, seperti hormon-hormon tumbuhan dan vitamin-vitamin alami. Selain itu, kehadiran mikroorganisme beneficial ini juga meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit dan hama, sehingga mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang berbahaya bagi lingkungan.

3. Memperkuat Ekosistem Tanah

Ekosistem tanah adalah jantung dari pertanian yang berkelanjutan. Tanah yang sehat dan subur memungkinkan siklus nutrisi yang berkelanjutan dan mendukung keanekaragaman hayati yang kaya. Mikroorganisme dalam JMS berperan penting dalam memperkuat ekosistem tanah ini. Mereka membantu meningkatkan keanekaragaman mikroba dan organisme tanah lainnya, serta meningkatkan aktivitas biologi di dalam tanah. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi tanaman yang ditanam, tetapi juga bagi keseluruhan ekosistem pertanian.

Jenis-jenis JMS

Seperti halnya dengan banyak hal dalam pertanian organik, variasi JMS juga tersedia untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis JMS yang umum digunakan:

1. JMS Beras

JMS Beras adalah salah satu varian JMS yang paling umum digunakan. Dibuat dari fermentasi beras, larutan ini kaya akan bakteri fotosintetik dan aktinomycetes. Bakteri fotosintetik membantu dalam proses fotosintesis tanaman, yang merupakan kunci bagi produksi karbohidrat dan pertumbuhan yang optimal. Sementara itu, aktinomycetes memiliki peran penting dalam penguraian bahan organik menjadi nutrisi yang dapat diserap oleh tanaman. JMS Beras sering digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan memperkuat sistem pertahanan tanaman.

Baca Juga : Panen dan Pasca Panen dalam Sistem Tanam Hidroponik

2. JMS Gandum

JMS Gandum adalah varian JMS lain yang populer. Dibuat dari fermentasi gandum, larutan ini kaya akan bakteri fermentasi dan jamur. Bakteri fermentasi membantu dalam proses penguraian bahan organik menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana dan mudah diserap oleh tanaman. Sementara itu, kehadiran jamur dalam larutan ini membantu meningkatkan kesehatan tanaman melalui berbagai cara, seperti meningkatkan kekuatan akar dan menekan pertumbuhan patogen tanaman. JMS Gandum sering digunakan sebagai pupuk cair untuk meningkatkan produktivitas tanaman.

3. JMS Buah-buahan

JMS Buah-buahan adalah varian JMS yang lebih spesifik, dibuat dari fermentasi buah-buahan tertentu. Setiap jenis buah memberikan mikroorganisme yang berbeda, yang bisa memiliki manfaat khusus untuk tanaman tertentu. Misalnya, JMS Buah-buahan yang terbuat dari jeruk dapat mengandung bakteri yang membantu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit jamur, sementara JMS Buah-buahan yang terbuat dari pisang dapat mengandung mikroorganisme yang merangsang pertumbuhan akar. JMS Buah-buahan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik tanaman yang akan ditanam, sehingga memberikan nutrisi dan perlindungan yang tepat.

Cara Membuat JADAM Mikroorganisme

Bahan dan Alat yang Dibutuhkan

Leaf Mold / Tanah humus
Leaf Mold / Tanah humus


Untuk membuat JADAM Mikroorganisme, dibutuhkan beberapa bahan dan alat yang relatif mudah ditemukan di sekitar kita. Alat dan bahan yang digunakan antara lain :

  1. Ember  Kapasitas 10 liter
  2. Leaf Mold / Tanah humus 500 gr
  3. Kentang Rebus 150 gr
  4. Garam krosok 5 gr
  5. Air 10 Liter
  6. 2 Lembar Kain Tipis 
  7. 2 batu, tongkat, tali

Baca Juga : Pemeliharaan Tanaman dalam Sistem Hidroponik

Jumlah bahan-bahan ini perlu disesuaikan dengan luas lahan yang akan diberi perlakuan JADAM Mikroorganisme. Jika digunakan untuk lahan seluas 3,3 hektar, maka jumlah bahan yang disebutkan di atas perlu diencerkan 10 kali dengan air bersih. Namun, untuk lahan yang lebih besar atau lebih kecil, perlu dilakukan penyesuaian jumlah bahan yang digunakan.

Proses Pembuatan JADAM Mikroorganisme

Proses Pembuatan JADAM Mikroorganisme
Proses Pembuatan JADAM Mikroorganisme


Langkah pertama dalam pembuatan JADAM Mikroorganisme adalah menyiapkan wadah yang bersih, dalam hal ini adalah ember berkapasitas 10 liter. Selanjutnya, tuangkan 10 liter air bersih ke dalam ember tersebut. Setelah itu, larutkan garam krosok sebanyak 5 gram ke dalam air. Garam ini akan membantu dalam proses fermentasi dan pertumbuhan mikroorganisme. Selanjutnya, bungkus kentang rebus sebanyak 150 gram dengan salah satu lembar kain tipis, dan tambahkan pemberat agar kantong kentang dapat tenggelam di dalam air dengan baik. Demikian pula, bungkus leaf mold atau tanah humus sebanyak 500 gram dengan lembar kain tipis yang lain, dan beri pemberat untuk menenggelamkannya di dalam air.

Kemudian, gantungkan kedua kantong bahan organik tersebut di atas ember sehingga kantong-kantong tersebut tenggelam di dalam air. Selanjutnya, remas-remas kedua kantong bahan organik tersebut dengan baik agar isinya hancur dan dapat tercampur merata di dalam air. Setelah itu, tutup ember tersebut dan diamkan di tempat yang teduh untuk proses fermentasi dan kultur mikroorganisme. Proses ini membutuhkan waktu antara 1 hingga 3 hari tergantung pada kondisi cuaca. Jika cuaca mendukung, dalam waktu 2 hari media akan menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan mikroorganisme, biasanya ditandai dengan timbulnya busa yang membentuk cakram atau spiral.

Baca Juga : Memahami Tahap Penanaman dan Pindah Tanam dalam Sistem Hidroponik

Pengaplikasian JADAM Mikroorganisme

Setelah proses pembuatan JADAM Mikroorganisme selesai dan media sudah menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan mikroorganisme, JADAM Mikroorganisme siap digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengencerkan JADAM Mikroorganisme dengan air bersih. Dalam petunjuk awal disebutkan bahwa JADAM Mikroorganisme perlu diencerkan 10 kali dengan air bersih untuk diterapkan pada lahan seluas 3,3 hektar. Namun, perlu diingat bahwa pengenceran ini perlu disesuaikan dengan luas lahan yang akan diberi perlakuan. Setelah JADAM Mikroorganisme berhasil diencerkan, selanjutnya adalah mengaplikasikannya pada lahan pertanian. Metode aplikasi JADAM Mikroorganisme ini dapat dilakukan dengan menyemprotkan larutan JADAM Mikroorganisme ke seluruh permukaan tanah atau daun tanaman menggunakan sprayer atau alat semprot yang sesuai. Penting untuk memastikan bahwa larutan JADAM Mikroorganisme merata di seluruh lahan pertanian untuk hasil yang optimal.

Baca Juga : Penyemaian Tanaman Hidroponik dengan Menggunakan Rockwool

JADAM Mikroorganisme (JMS) adalah salah satu inovasi terbaru dalam pertanian berkelanjutan. Dengan mengandalkan kekuatan alam dan mikroorganisme beneficial, JMS membantu meningkatkan kesuburan tanah, kesehatan tanaman, dan keberlanjutan ekosistem pertanian secara keseluruhan. Dengan berbagai jenis yang tersedia, petani memiliki fleksibilitas untuk memilih formula yang sesuai dengan kebutuhan tanaman mereka. Dengan terus mengembangkan dan mengadopsi praktik-praktik seperti JMS, kita dapat membangun masa depan pertanian yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال