Metode Pengaplikasian Pupuk

Pupuk merupakan salah satu elemen penting dalam dunia pertanian dan kebun. Penggunaan pupuk yang tepat dan efektif dapat meningkatkan hasil panen, mendorong pertumbuhan tanaman, dan menjaga kesuburan tanah. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai cara pengaplikasian pupuk yang dapat membantu petani dan pekebun meningkatkan produktivitas lahan mereka. Dari teknik pemupukan dasar hingga metode inovatif yang berkelanjutan, Anda akan menemukan beragam pendekatan yang dapat diadaptasi sesuai dengan jenis tanaman dan kondisi lingkungan. Selain itu, kami juga akan menyoroti pentingnya memahami dosis dan komposisi pupuk yang tepat guna memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang optimal, serta bagaimana penggunaan pupuk organik dapat menjadi pilihan ramah lingkungan untuk masa depan pertanian yang berkelanjutan. Yuk, mari kita eksplorasi cara-cara pengaplikasian pupuk yang akan membawa hasil yang maksimal bagi pertumbuhan tanaman dan kesejahteraan petani!

1. Cara Aplikasi Pupuk Kimia

a. Larikan

Caranya, buat parit kecil disamping barisan tanaman sedalam 6-10 cm. Tempatkan pupuk di dalam larikan tersebut, kemudian tutup kembali. Cara ini dapat dilakukan pada satu atau kedua sisi baris tanaman. Pada jenis pepohonan, larikan dapat dibuat melingkar di sekeliling pohon dengan jari-jari 0,5-1 kali jari-jari tajuk. Pupuk yang tidak mudah menguap dapat langsung ditempatkan di atas tanah.

Baca Juga : Pupuk Kandang

Setelah itu, larikan tidak perlu ditutup kembali dengan tanah. Hindari membuat larikan hanya pada salah satu sisi baris tanam karena menyebabkan perkembangan akar tidak seimbang. Karena itu, aplikasi pupuk kedua harus ditempatkan pada sisi yang belum mendapatkan pupuk (bergantian). Biasanya cara ini dilakukan untuk memberikan pupuk susulan. Tanaman dengan pertumbuhan cepat dan perakaran yang terbatas disarankan untuk menggunakan cara larikan.

b. Penebaran Secara Merata di Atas Permukaan Tanah

Cara ini biasanya dilakukan sebelum penanaman. Setelah penebaran pupuk, lanjutkan dengan pengolahan tanah, seperti pada aplikasi kapur dan pupuk organik. Cara ini menyebabkan distribusi unsur hara dapat merata sehingga perkembangan akarpun lebih seimbang. Tidak disarankan untuk menebar pupuk urea karena sangat mudah menguap.

c. Pop Up

Caranya, pupuk dimasukkan ke lubang tanam pada saat penanaman benih atau bibit. Pupuk yang digunakan harus memiliki indeks garam yang rendah agar tidak merusak benih atau biji. Cara ini lazim menggunakan pupuk jenis SP36, pupuk organik, atau pupuk slow release.

d. Penugalan

Caranya, tempatkan pupuk ke dalam lubang di samping tanaman sedalam 10-15 cm. Lubang tersebut dibuat dengan alat tugal. Kemudian setelah pupuk dimasukkan, tutup kembali lubang dengan tanah untuk menghindari penguapan. Cara ini dapat dilakukan disamping kiri dan samping kanan baris tanaman atau sekeliling pohon. Jenis pupuk yang dapat diaplikasikan dengan cara ini adalah pupuk slow release dan pupuk tablet.

e. Fertigasi

Pupuk dilarutkan dalam air dan disiramkan pada tanaman melalui air irigasi. Lazimnya, cara ini dilakukan untuk tanaman yang pengairannya menggunakan sistem sprinkle. Cara ini telah banyak diterapkan pada pembibitan tanaman Hutan Tanaman Industri (HTI), lapangan golf, atau nursery tanaman yang bernilai ekonomi tinggi. Lewat cara ini, akurasi dan penyerapan pupuk oleh akar dapat lebih tinggi.

Pada pertanian intensif pemupukan sering dilakukan berkali-kali sehingga beberapa cara diatas dapat dilakukan bersama-sama dalam satu musim tanam.

2. Cara Aplikasi Pupuk Organik

Tanah berpasir, bekas pertambangan, tanah tererosi, atau tanah sangat padat yang mudah retak pada musim kemarau, sebaiknya diberi pupuk organik dalam jumlah besar sebelum digunakan untuk bercocok tanam. Setelah diberi pupuk organik, dilanjutkan dengan pengolahan tanah. Kedua perlakuan tersebut dilakukan supaya sifat fisik tanah membaik dan pemakaian pupuk kimia menjadi lebih efisien.

Kebutuhan dosis pupuk organik yang sangat besar seringkali menyulitkan proses penebarannya. Namun, sekarang telah dipasarkan pupuk organik yang dipadatkan dalam bentuk pelet atau konsentrat. Pupuk organik dalam bentuk tersebut lebih mudah diaplikasikan dan dosis yang diperlukan menjadi lebih kecil. Pupuk organik seperti ini diantaranya dipasarkan dengan merk dagang Ostindo, OCF, dan Green Pride.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam aplikasi pupuk organik adalah sebagai berikut.

  • Penebaran pupuk organik sebaiknya diikuti dengan pengolahan tanah seperti pembajakan atau penggemburan tanah agar pupuk organik dapat mencapai lapisan tanah yang lebih dalam.
  • Pemberian pupuk organik dengan dosis kecil tetapi sering lebih baik dari pada dosis banyak yang diberikan sekaligus.
  • Pada jagung, cabai, tomat, dan beberapa jenis sayuran, pupuk organik sebaiknya ditempatkan pada lubang tanam satu minggu sebelum bibit ditanam.
  • Pada media tanam dalam pot, perbandingan antara kompos dan tanah yang ideal adalah 1:1. sementara itu, perbandingan pupuk kandang dan tanah yang ideal adalah 1:3.
  • Jika harus menggunakan pupuk organik yang belum terurai sempurna (rasio C/N masih tinggi) harus diberi jeda waktu antara pemberian pupuk organik dan penanaman bibit yakni minimal satu minggu. Hal itu dilakukan untuk menghindari dampak buruk yang mungkin terjadi pada tanaman ketika proses penguraian pupuk organik berlangsung.

Dengan mengaplikasikan pupuk secara bijaksana, petani dan pekebun dapat meningkatkan efisiensi pertanian mereka dan berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Penting untuk terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan pupuk, serta memanfaatkan inovasi teknologi pertanian untuk mencapai hasil yang lebih baik. Selain itu, kesadaran akan pentingnya memilih pupuk organik sebagai alternatif yang ramah lingkungan juga harus terus ditingkatkan. Dengan demikian, kita dapat mencapai tujuan untuk memastikan ketahanan pangan global, menjaga kualitas tanah, dan menjaga kelestarian alam. Mari kita bersama-sama bekerja menuju sistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan berdaya guna, sehingga masa depan pertanian dan makanan dapat dijamin bagi generasi mendatang.


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال