Ajeran (Bidens pilosa), Image By Wibowo Djatmiko |
Tanaman Obat - Ajeran atau Bidens pilosa adalah sebuah terna yang termasuk dalam keluarga Asteraceae. Terna ini sering ditemukan tumbuh secara liar di berbagai tempat seperti tepi jalan, kebun-kebun pekarangan, perkebunan, serta lahan-lahan telantar. Karakteristiknya yang mudah tumbuh membuatnya menjadi salah satu gulma yang cukup umum ditemui. Ajeran memiliki sejumlah nama lain yang digunakan dalam berbagai bahasa daerah, seperti hareuga dalam bahasa Sunda, ketul atau petul dalam bahasa Jawa, lanci thuwa atau cing-lancingan dalam bahasa Madura, serta Spanish Needle, Blackjacks, dan Beggar ticks dalam bahasa Inggris.
Dikenal dengan daun-daunnya yang bergerigi dan bunga-bunga kecil yang berwarna kuning, ajeran sering kali dianggap sebagai tanaman yang mengganggu karena sifatnya yang tumbuh dengan cepat dan menyebar luas. Meskipun demikian, tanaman ini memiliki sejumlah kegunaan dalam pengobatan tradisional. Di beberapa daerah, ajeran dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti demam, batuk, sakit perut, dan bahkan digunakan dalam perawatan luka.
Baca Juga : Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum)
Selain dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional, ajeran juga memiliki potensi sebagai tanaman obat modern. Beberapa penelitian ilmiah telah mengungkapkan bahwa tanaman ini mengandung senyawa-senyawa aktif yang memiliki efek farmakologis, seperti antioksidan, antiinflamasi, dan antikanker. Hal ini menunjukkan bahwa ajeran memiliki potensi sebagai sumber bahan obat yang bernilai bagi industri farmasi.
Meskipun memiliki potensi manfaat dalam bidang pengobatan, ajeran juga dapat menjadi masalah dalam konteks pertanian. Kemampuannya untuk tumbuh dengan cepat dan menyebar luas dapat mengganggu pertumbuhan tanaman lainnya, sehingga seringkali dianggap sebagai gulma yang merugikan. Untuk mengendalikan populasi ajeran dalam tanaman budidaya, diperlukan tindakan pengendalian gulma yang efektif, baik secara kimiawi maupun secara mekanis.
Karakteristik Morfologi Ajeran (Bidens pilosa)
Karakteristik morfologi ajeran (Bidens pilosa) dapat dijelaskan dengan rinci untuk memahami secara lebih mendalam struktur dan ciri-ciri fisik tanaman ini. Ajeran merupakan terna yang tumbuh tegak, seringkali bercabang-cabang, dan memiliki tinggi mencapai hingga 1 meter. Batangnya bersegi-4, dengan permukaan yang gundul atau memiliki sedikit rambut, dan seringkali berwarna kemerahan.
Baca Juga : Mengenal Morfologi dan Karakteristik Tanaman Kapas (Gossypium spp.)
Daun-daunnya bertemu berhadapan, dengan beberapa daun yang utuh atau berbagi menyirip dalam 2-3, kadang-kadang 5. Daun ini memiliki tangkai panjang hingga 6,5 cm, dengan helai daun berbentuk bundar telur memanjang, ujungnya runcing, dan ukuran bervariasi antara 1 hingga 12 cm panjangnya dan 0,5 hingga 5,5 cm lebarnya. Tepi daunnya bergerigi-bergerigi, dan daunnya bisa gundul atau memiliki sedikit rambut.
Bunga ajeran terdapat dalam bongkol-bongkol yang berkumpul, baik di bagian terminal atau pada ketiak daun. Bongkol ini memiliki tinggi sekitar 5-7 mm dan diameter 7-8 mm, dan berisi sekitar 20-40 bunga yang tersusun berjejer dengan tangkai panjang hingga 9 cm. Bunga tepi berjumlah 5-7, dengan mahkota bunga berbentuk tabung pendek dan lidah jorong atau eliptis lebar, yang panjangnya berkisar antara 5 hingga 8 mm dan berwarna kuning atau putih krem. Mahkota bunga ini juga memiliki cakram berbentuk tabung dengan ujung yang berujung 5 dan berwarna kuning. Buahnya adalah achene, yang ramping dan memanjang, memiliki panjang antara 0,5 hingga 1,3 cm, dan berwarna coklat kehitaman saat masak. Buah ini memiliki 2-3 kaitan serupa jarum bergerigi-berduri di ujungnya, yang sangat berguna untuk melekat pada rambut atau tubuh binatang, memungkinkan untuk tersebar secara efisien (epizookori).
Dengan menggali lebih dalam pada struktur dan ciri-ciri morfologi ajeran, kita dapat lebih memahami adaptasi dan peran pentingnya dalam ekosistem serta potensi pemanfaatan dan dampaknya dalam konteks pertanian dan kesehatan manusia.
Baca Juga : Mengenal Tanaman Adem Ati (Litsea glutinosa (Lour.) C.D. Robins.) dan Manfaatnya
Manfaat Ajeran (Bidens pilosa)
Manfaat ajeran (Bidens pilosa) dalam pengobatan tradisional telah dikenal luas, khususnya dalam penggunaan daun-daunnya. Daun ajeran sering direbus atau diperas untuk dijadikan ramuan yang digunakan dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan. Rebusan atau perasan daun ini diyakini memiliki khasiat dalam meredakan batuk, angina (sakit dada), sakit kepala, demam, diabetes, sembelit, menceret, kecacingan, sakit perut, sakit gigi, keracunan, pegal-pegal, serta digunakan secara eksternal dengan mencampurkannya dalam air mandi untuk menyembuhkan gatal-gatal dan nyeri reumatik.
Di daerah Jawa Barat, ajeran juga dimanfaatkan secara khusus untuk pengobatan sakit gigi. Daun-daun dan pucuk ketul yang masih muda dikunyah sebagai obat alami untuk meredakan rasa sakit pada gigi. Selain itu, pucuk ketul yang dilayukan di atas api digunakan untuk mempercepat pematangan bisul, menunjukkan bahwa tanaman ini memiliki beragam aplikasi dalam pengobatan tradisional.
Tidak hanya di Indonesia, ajeran juga memiliki kegunaan dalam pengobatan tradisional di Tiongkok. Di sana, tanaman ini dikenal sebagai xian feng cao (咸豐草) dan digunakan sebagai herba obat. Selain untuk keperluan pengobatan, ajeran juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak di beberapa tempat. Hal ini menunjukkan bahwa ajeran memiliki nilai ekonomis dan medis yang signifikan, serta menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat di berbagai wilayah. Dengan adanya pengetahuan tentang manfaat tanaman ini, dapat terjadi pemeliharaan serta pengembangan lebih lanjut dalam pemanfaatannya baik dalam bidang kesehatan maupun pertanian.
Baca Juga : Perkembangan dan Manfaat Komoditas Cengkeh Indonesia
Racikan Obat Ajeran (Bidens pilosa)
Manfaat ajeran (Bidens pilosa) dalam pengobatan tradisional diuraikan dengan jelas melalui penjabaran ramuan dan takarannya untuk berbagai kondisi kesehatan. Salah satu manfaatnya adalah untuk meredakan selesma dan demam. Untuk meracik ramuan ini, digunakan sejumlah bahan herbal seperti Herba Ajeran sebanyak 3 gram, Babakan Pule sebanyak 200 mg, Daun Sembung sebanyak 3 gram, dan Daun Poko sebanyak 2 gram, yang kemudian direndam dalam 130 ml air untuk membuat infus atau diseduh. Ramuan ini direkomendasikan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, dengan takaran 100 ml setiap kali minum. Penggunaan ramuan ini dianjurkan dilakukan secara teratur hingga kondisi sembuh total.
Selain itu, ajeran juga digunakan dalam pengobatan alternatif untuk meredakan gejala usus buntu. Meskipun penyakit usus buntu sebaiknya ditangani oleh dokter, dalam situasi tertentu di mana akses ke layanan medis tidak tersedia, ramuan ini dapat menjadi pilihan. Ramuan untuk usus buntu terdiri dari Herba Ajeran sebanyak 5 gram yang direndam dalam 120 ml air untuk membuat infus atau pil. Cara pemakaiannya adalah dengan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, dengan takaran 100 ml setiap kali minum, atau alternatifnya adalah 3 kali sehari sebanyak 9 pil. Proses pengobatan ini dianjurkan dilakukan selama 20 hari untuk hasil yang optimal.
Baca Juga : Manfaat Luar Biasa dari Adas
Adapun komposisi kimia ajeran mencakup alkaloid poliina, saponin, zat pahit, minyak atsiri, dan zat samak. Informasi ini memberikan gambaran lebih rinci tentang kandungan aktif dalam ajeran yang mungkin bertanggung jawab atas sifat-sifat pengobatannya. Dengan pengetahuan tentang komposisi kimia ini, penggunaan ajeran dalam pengobatan tradisional dapat dipahami lebih baik, dan dapat membantu dalam penelitian lebih lanjut mengenai potensi penggunaannya dalam pengobatan modern.