Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk)

Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk) Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk)

Image by 6437364 from Pixabay

Kangkung, atau dalam bahasa ilmiahnya Ipomoea spp, adalah salah satu tanaman yang memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia. Sayuran ini bukan hanya lezat dalam berbagai masakan tradisional, tetapi juga memiliki nilai gizi yang tinggi dan sejarah panjang dalam pengobatan tradisional. Meskipun kini menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner Indonesia, kangkung sebenarnya bukanlah tanaman asli Indonesia. Ia pertama kali tumbuh di kawasan Asia, Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Oceania. Artikel ini akan mengajak Anda untuk menjelajahi lebih dalam tentang tanaman kangkung, dari klasifikasinya hingga manfaatnya yang mengagumkan, serta mengungkap rahasia yang membuatnya menjadi salah satu sayuran yang sangat disukai dan dikenal di seluruh negeri.

Klasifikasi Tanaman Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk)

Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk) adalah salah satu jenis sayuran yang cukup populer di Indonesia. Meskipun sekarang menjadi bagian integral dari masakan Indonesia, kangkung sebenarnya bukan sayuran asli Indonesia. Tanaman ini pertama kali ditemukan tumbuh liar di kawasan Asia, Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Oceania. Di Asia, kangkung tumbuh subur di kawasan yang berair. Nama ilmiah dari tanaman kangkung adalah Ipomoea spp, dan yang menarik, tanaman ini dapat tumbuh hampir di semua jenis tanah.

Menurut Adrian (2012) kangkung air dapat diklasifikasikan sebagai beikut ini :

  • Kingdom : Plantae
  • Sub Kingdom : Tracheobionta 
  • Super Divisi : Spermatophyta 
  • Divisi : Magnoliophyta
  • Kelas : Magnoliopsida 
  • Sub Kelas : Asteridae 
  • Ordo : Solanales
  • Famili : Convolvulaceae
  • Genus : Ipomoea
  • Spesies : Ipomoea aquatica Forsk

Baca Juga : Kangkung Darat (Ipomoea Reptans Poir.)

Di Indonesia, terdapat dua jenis kangkung yang dibudidayakan, yaitu kangkung darat dan kangkung air. Kangkung air adalah yang paling banyak ditemukan di sekitar kita. Ciri-ciri kangkung air adalah memiliki daun yang lebar dan tumbuh liar di dalam parit atau perairan. Jenis kangkung ini tumbuh dengan merambat dan mengapung di atas air. Sementara itu, kangkung darat memiliki ciri-ciri berdaun kecil yang panjang dan meruncing. 

Morfologi Tanaman Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk)

Kangkung adalah tanaman semusim yang biasanya ditanam sebagai tanaman sayur, namun juga sering ditemukan tumbuh liar di tempat-tempat basah seperti di pinggir kali, rawa-rawa, atau bahkan terapung di atas air. Tanaman ini bisa ditemukan tumbuh dari dataran rendah hingga ketinggian sekitar 1000 meter di atas permukaan laut.

Batang dan Daun Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk)

Kangkung memiliki batang yang bulat, beruas, berongga, dan berwarna hijau. Batang ini bersifat gundul dan memiliki cabang-cabang. Daun kangkung memanjang dengan tepi yang rata, pangkal berbentuk baji, ujungnya meruncing, dan pertulangan menyirip. Ukuran daun bervariasi, dengan panjang berkisar antara 6 hingga 15 cm dan lebar 3 hingga 9 cm.

Permukaan atas daun kangkung air berwarna hijau tua, sementara bagian bawahnya lebih muda. Tangkai daun melekat pada buku-buku batang, dan bentuk daunnya bervariasi, seperti jantung, segitiga, memanjang, dan bergerigi. Daun kangkung memiliki pangkal yang terpancung atau berbentuk seperti panah hingga bentuk lanset.

Bunga dan Buah Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk)

Bunga kangkung tumbuh di ketiak daun, dan bentuknya menyerupai payung atau terompet yang berbunga sedikit. Terdapat daun pelindung yang kecil, dan daun kelopak berbentuk bulat telur yang memanjang dengan ujung yang tumpul. Buah kangkung memiliki bentuk bulat telur dan berisi 3-4 butir biji yang berwarna cokelat atau hitam. Kangkung dapat dipanen setelah sekitar 6 minggu setelah penanaman. Ketika pucuk tanaman dipetik, cabang baru akan tumbuh dari tepi daun, dan tanaman ini dapat dipanen setiap 7-10 hari.

Akar Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk)

Akar kangkung tumbuh menjalar dengan banyak percabangan. Pada bagian batang yang menjalar di atas tanah yang basah atau terapung, akar kangkung kadang-kadang membelit. Tanaman kangkung air dapat tumbuh sepanjang tahun dan termasuk dalam kategori tanaman hidup di air yang disebut sebagai hydrophyta. Meskipun tempat tumbuhnya berada di perairan, sistem perakarannya tetap ada di dalam tanah. Kangkung air memiliki sifat semak dan bisa hidup selama satu tahun atau lebih. Hal ini adalah salah satu keunggulan kangkung sebagai tanaman sayur, karena tanaman ini dapat memberikan hasil panen yang kontinu.

Kelebihan Kangkung sebagai Tanaman Budidaya

Kangkung memiliki beberapa kelebihan sebagai tanaman budidaya yang membuatnya populer di Indonesia. Salah satunya adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan tumbuh. Kangkung dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, sehingga bisa ditanam di berbagai lokasi. Ini membuatnya menjadi pilihan yang fleksibel untuk petani yang ingin mengembangkan tanaman sayur.

Selain itu, kangkung relatif mudah dalam pemeliharaannya. Pertumbuhan tanaman ini cukup cepat, dan pemeliharaan dasarnya termasuk penyiraman yang cukup dan pemupukan yang sederhana. Kangkung juga tahan terhadap hama dan penyakit dalam tingkat yang relatif rendah, sehingga petani tidak perlu banyak mengeluarkan biaya untuk perlindungan tanaman.

Keunggulan lain dari budidaya kangkung adalah kemampuannya untuk memberikan hasil (panen) secara rutin dan periodik, sekitar setiap 10-15 hari sekali. Hal ini memungkinkan petani untuk memiliki aliran pendapatan yang stabil dari panen kangkung, yang pada gilirannya dapat memperkuat posisi finansial mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga :

Kandungan Gizi Tanaman Kangkung Air (Ipomoea aquatica Fosk)

Kangkung bukan hanya populer karena mudah dibudidayakan, tetapi juga karena kandungan gizi yang sangat baik. Kandungan gizi suatu tanaman dapat bervariasi tergantung pada jenis dan habitatnya. Kangkung merupakan sumber gizi yang murah harganya dan mudah didapat, dan ini membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk memenuhi kebutuhan gizi harian.

Kandungan Gizi Kangkung

Kangkung kaya akan vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan. Salah satunya termasuk vitamin A, vitamin C, kalsium, fosfor, kalium, dan zat besi. Vitamin A dalam kangkung membantu menjaga kesehatan mata dan kulit. Vitamin C adalah antioksidan yang membantu melindungi tubuh dari radikal bebas. Kalsium dan fosfor penting untuk kesehatan tulang, sementara kalium mendukung keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Zat besi dalam kangkung membantu dalam pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia.

Manfaat Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk)

Kangkung bukan hanya menjadi sayuran yang lezat, tetapi juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang signifikan. Beberapa manfaat kangkung meliputi :

1. Mengatasi Keracunan Makanan

Kangkung dapat digunakan sebagai obat alami untuk mengatasi keracunan makanan, termasuk keracunan yang disebabkan oleh jamur dan cendawan liar. Ekstrak atau jus dari akar kangkung atau seluruh tanaman segar dapat membantu mengurangi gejala keracunan makanan. Selain itu, kangkung juga dapat digunakan untuk mengatasi keracunan arsen, gelsemium elegans, urine sedikit (oliguria), kencing nanah, pendarahan seperti mimisan (epistaksis), urine berdarah, batuk darah, wasir berdarah, sulit tidur, sulit buang air besar (sembelit), terkilir, dan digigit ular maupun serangga.

2. Mengatasi Masalah Kesehatan Tertentu

Selain keracunan makanan, kangkung juga dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan lainnya. Akar kangkung dapat digunakan untuk mengatasi keputihan (lekore), batuk lama, radang gusi, dan keringat dingin.

3. Mengatasi Masalah Suasana Hati dan Depresi

Kangkung juga memiliki manfaat bagi kesehatan mental. Kandungan vitamin B kompleks dan omega-3 yang terdapat dalam kangkung dapat membantu meningkatkan produksi serotonin dalam otak. Serotonin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk suasana hati yang positif, dan peningkatan kadar serotonin dapat membantu mengatasi suasana hati yang buruk dan depresi.

4. Antidiabetes

Penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak daun kangkung memiliki efek antidiabetes. Ekstrak daun kangkung dapat menghambat penyerapan gula dalam tubuh, yang bisa bermanfaat bagi penderita diabetes melitus.

Baca Juga : 10 Rekomendasi Tanaman Sayur yang Bisa Ditanam Sendiri di Rumah

Kangkung adalah tanaman yang memiliki manfaat luar biasa, baik dalam hal gizi maupun dalam pengobatan tradisional. Kandungan gizinya yang kaya dan kemampuannya untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk dimasukkan dalam diet sehari-hari. Selain itu, sebagai tanaman budidaya yang relatif mudah dikelola, kangkung dapat menjadi bagian penting dari ketahanan pangan di banyak negara, termasuk Indonesia.

Refrensi

Daftar Pustaka :

Rizki, F., & Gz, S. (2013). The miracle of vegetables. Agromedia.

Indrawan, A. P. (2015). Pengaruh Pemberian Perasan Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk) Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Mencit (Mus musculus) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surabaya).

Adrian. 2012. Deskripsi Mikroskopis dan Kandungan Mineral Tanaman Kangkung Air. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hapsari, J. E., Amri, C., & Suyanto, A. (2018). Efektivitas kangkung air (Ipomoea aquatica) sebagai fitoremediasi dalam menurunkan kadar timbal (Pb) air limbah batik. Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 9(4), 172-177.

Sudirman, S. (2011). Aktivitas antioksidan dan komponen bioaktif kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk).

Setiawan, I., Evacuasiany, E., & Suherman, J. Hypnotic Effect of Ethanol Extract of Swamp Cabbage (Ipomoea Aquatica FORSK.) in Male Swiss Webster Mice Induced by Phenobarbital. None, 2(1), 247050.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال