Image by Matthias Böckel from Pixabay
Rumah Tani - Bawang merah yang merupakan salah satu rempah-rempah yang kerap mengisi dapur setiap rumah, ternyata menyimpan segudang kekayaan gizi dalam setiap umbinya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bawang merah mengandung minyak atsiri yang mudah menguap begitu umbinya dikupas dan dipotong. Kandungan minyak atsiri ini berada dalam air bawang, yang membuat aroma khas dan memberikan citarasa gurih pada setiap hidangan yang mengandung bawang merah.
Menurut penelitian yang dilakukan terhadap 100 gram umbi Allium cepa, sekitar 80 persennya adalah air. Ini menjelaskan mengapa bawang merah memiliki kelembutan yang khas saat digunakan dalam masakan. Namun, tidak hanya air, bawang merah juga mengandung komponen lain yang tidak kalah penting, seperti karbohidrat atau zat pati sebesar 9,2%, gula sekitar 10%, dan sejumlah vitamin dan mineral.
Baca Juga : Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)
Salah satu keunggulan bawang merah adalah kandungan vitamin yang dimilikinya. Dalam setiap umbi, terdapat vitamin B1, B2, dan C. Vitamin B kompleks, seperti B1 dan B2, dikenal sebagai nutrisi penting untuk kesehatan saraf dan metabolisme tubuh. Sementara itu, vitamin C, yang dikenal sebagai antioksidan, membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan kulit.
Tak hanya vitamin, bawang merah juga menyimpan sejumlah mineral yang bermanfaat bagi tubuh. Kalium, zat besi, dan fosfor adalah beberapa mineral yang terdapat dalam bawang merah. Kalium, sebagai contoh, berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan mendukung fungsi otot dan saraf. Sementara zat besi, yang dikenal sebagai pembentuk sel darah merah, berperan dalam transportasi oksigen ke seluruh tubuh.
Bentuk fisik bawang merah juga mencerminkan kekayaan nutrisinya. Daun bawang yang panjang dan berongga, akar serabut, batang pendek, dan pertumbuhan dalam bentuk rumpun adalah ciri-ciri khasnya. Karakteristik ini bukan hanya sekadar identifikasi visual, tapi juga mencerminkan keunikan struktur dan komposisi kimia yang dimiliki oleh bawang merah.
Baca Juga :
Ketika melihat nilai gizi bawang merah secara lebih detail, setiap 100 gramnya mengandung energi sebesar 72 kcal. Angka ini mungkin terlihat kecil, namun, dalam dunia nutrisi, nilai ini sebanding dengan manfaat yang dapat diberikan oleh bawang merah. Selain energi, bawang merah juga menyediakan 79,8 gram air, 2,5 gram protein, 16,8 gram karbohidrat, dan 8 mg vitamin C. Kandungan vitamin B-6 sebesar 0,345 mg, kalsium 37 mg, fosfor 60 mg, dan kalium 334 mg melengkapi daftar nutrisi yang dapat diperoleh dari bawang merah.
Tidak hanya sebagai penyedap rasa, bawang merah ternyata juga memiliki peran sebagai biofaktor enzim. Biofaktor enzim berperan dalam mengoptimalkan proses metabolisme tubuh, sehingga tubuh dapat memanfaatkan nutrisi dengan lebih efisien. Inilah mengapa bawang merah sering dianggap sebagai bumbu wajib dalam berbagai masakan tradisional.
Meskipun keberadaan bawang merah begitu umum dalam dapur, penelitian terkini terus mengungkapkan potensi dan manfaat yang lebih dalam dari rempah-rempah yang satu ini. Bawang merah tidak hanya memberikan cita rasa khas pada masakan, tetapi juga menjadi tambahan bernutrisi yang berharga. Mengetahui kandungan gizi secara rinci memungkinkan kita untuk lebih menghargai nilai dari setiap umbi bawang merah yang kita gunakan sehari-hari.
Baca Juga : Hari Pohon Internasional
Bawang merah, dengan segala keunikan dan kekayaan gizinya, memang layak diakui sebagai salah satu bahan makanan yang tidak hanya memberikan kelezatan pada hidangan, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan tubuh. Oleh karena itu, jangan remehkan kehadiran bawang merah di dapur Anda. Dalam sejumput umbi, terkandung beragam nutrisi yang mendukung gaya hidup sehat dan menyehatkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News