Bayam (Amaranthus sp.)

Bayam (Amaranthus sp.) Bayam (Amaranthus sp.)

Image by Rajesh Balouria from Pixabay

Bayam, tanaman yang telah lama menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, bukan hanya sekadar sayuran biasa. Dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus sp., bayam memiliki reputasi sebagai bahan pangan yang kaya akan nutrisi esensial. Selain rasanya yang lezat, keberagaman jenis dan manfaat kesehatan yang dimilikinya membuat bayam digemari oleh semua lapisan masyarakat.

Sayuran hijau seperti bayam tidak hanya dikenal karena citarasa lezatnya, tetapi juga karena kandungan nutrisinya yang sangat baik. Bayam, yang populer di semua kalangan masyarakat, merupakan sumber protein, vitamin A, vitamin C, serta vitamin B. Selain itu, bayam kaya akan mineral esensial seperti kalsium, fosfor, dan besi. Di Indonesia, bayam telah lama menjadi bagian penting dalam pola makan masyarakat. Daun bayam juga dapat diolah menjadi berbagai jenis sayuran, menambah variasi dalam hidangan sehari-hari. Selain rasanya yang lezat, bayam juga terbukti memiliki manfaat kesehatan, seperti meningkatkan daya kerja ginjal dan memperlancar pencernaan, sebagaimana telah dikemukakan oleh Raksun (2020).

Bayam (Amaranthus sp.)

Bayam merupakan tanaman berbentuk semak yang mampu tumbuh dengan baik didataran rendah maupun didataran tinggi. Pada awalnya tanaman bayam dikenal sebagai tanaman hias, namun seiring dengan perkembangan zaman bayam saat ini sudah dikenal sebagai salah satu bahan pangan yang memiliki nilai gizi tinggi seperti sumber protein, vitamin B, vitamin C, vitamin A serta  mengandung berbagai macam garam mineral seperti kalsium, fosfor, dan besi.

Tanaman bayam pertama kali ditemukan di daerah Amerika selatan yang lebihg dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus spp. Nama ilmiah "Amaranthus" berasal dari bahasa Yunani, di mana kata "amaranthos" (αμάρανθος) terdiri dari dua kata, yaitu "a" yang berarti "tidak" atau "tanpa," dan "maraino" yang berarti "menghilang" atau "menggantikan." Jadi, secara harfiah, "amaranthos" dapat diartikan sebagai "tidak akan memudar" atau "abadi.".

Baca Juga : Jenis-Jenis Anggrek

Menurut Wahyuni (2018) tanaman bayam dapat diklasifikasikan sebagai berikut ini :

  • Kingdom : Plantae 
  • Divisio : Spermathopyta 
  • Class : Angiospermae 
  • Subclass : Dicotyledone 
  • Ordo : Caryophyllales 
  • Famili : Amaranthaceae 
  • Genus : Amaranthus 
  • Species : Amaranthus spp.

Tanaman bayam, yang termasuk dalam genus Amaranthus, mudah diidentifikasi karena berbentuk tumbuhan perdu yang tumbuh secara tegak. Batangnya memiliki sifat yang tebal, berserat, dan sukulen, dan pada beberapa jenis bayam, terdapat duri. Daun bayam bervariasi dalam ketebalan, ukuran, dan warna, dapat menjadi tebal atau tipis, besar atau kecil, dan memiliki warna hijau atau ungu kemerahan pada jenis bayam merah. Bunga tanaman bayam muncul di puncak tanaman atau pada ketiak daun. Biji bayam memiliki ukuran kecil dan berwarna hitam atau coklat mengkilap, sesuai dengan penjelasan yang diberikan oleh Komang (2017).

Morfologi Tanaman Bayam (Amaranthus sp.)

Bayam adalah tanaman yang termasuk dalam kategori perdu dan dapat mencapai tinggi sekitar 1,5 meter. Sistem perakarnya tersebar pada kedalaman antara 20-40 cm, dengan akar tunggang karena termasuk dalam kelompok tanaman berbiji keping dua. Morfologi bayam bervariasi antar jenisnya. Secara botani, bayam merupakan sayuran daun yang termasuk dalam keluarga amaranthaceae yang memiliki sekitar 60 genera dan dibagi menjadi sekitar 800 spesies bayam.

Tanaman bayam termasuk kedalam jenis tumbuhan C4 sehingga lebih toleran terhadap pencahayaan sinar matahari langsung. Beberapa jenis bayam mempunyai batang yang berisifat herbaceous atau banyak mengandung air yang tumbuh tinggi di atas permukaan tanah. Sedangkan jenis bayam tahun umumnya batangnya mengeras berkayu, dan bercabang banyak dan memiliki percabangan yang melebar karena pertumbuhan tunas baru akibat proses pemangkasan. 

Bayam mempunyai daun bertangkai dengan bentuk bulat telur dengan ujung sedikit meruncing, lemas, berwarna hijau, merah, atau hijau keputihan tergantung jenisnya. Secara umum dan bayam berbentuk bulat telur dengan ujung agak meruncing, dan urat-urat daunnya jelas. Warna daun bervariasi sesuai dengan jenisnya, mulai dari hijau muda, hijau tua, hijau keputih-putihan sampai merah. Sedangkan untuk daun jenis bayam liar umumnya memiliki struktur daun yang kasap, serta terkadang memiliki duri.

Struktur bunga bayam tersusun secara majemuk tipe tukal yang rapat membentuk malai yang tumbuh tegak, dengan bagian bawah duduk di ketiak, sementara bagian atas berkumpul membentuk karangan bunga di ujung tangkai dan ketiak percabangan. Bentuk malai pada bunga bayam memanjang menyerupai ekor kucing, dan pembungaan pada tanaman bayam dapat berlangsung sepanjang musim atau tahun.

Tanaman bayam umumnya berproduksi (perbanyakan tanaman) secara generatif (biji). Setiap malai bunga bayam mampu menghasilkan hingga ribuan biji. Ukuran biji sangat kecil dengan bentuk bulat dengan warna mulai dari coklat tua mengkilap hingga hitam kelam, namun pada beberapa jenis bayam seperti bayam varietas Maksi bijinya memiliki warna putih sampai krem. Biji bayam berwarna hitam, kecil, dan keras, seperti yang dijelaskan oleh Wikipedia (2013). Menurut Rukmana (1994), bayam termasuk tanaman setahun atau lebih yang memiliki bentuk perdu (terna) dan dapat mencapai tinggi sekitar 1 ½ meter. Sistem perakarannya tersebar dangkal pada kedalaman 20-40 cm, dengan akar tunggang karena tergolong dalam kelas Dicotyledonae (tanaman berbiji keping dua).

Syarat Tumbuh Tanaman Tanaman Bayam (Amaranthus sp.)

Bayam merupakan tanaman yang memiliki fleksibilitas tinggi dalam hal tumbuh dan dapat ditanam di hampir semua jenis tanah. Kemampuannya untuk tumbuh sepanjang tahun juga membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk budidaya hingga ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Menurut Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura (2009), waktu terbaik untuk menanam bayam adalah pada awal musim hujan (Oktober-November) atau pada awal musim kemarau (Maret-April).

Faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan bayam juga disorot oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (2010), yang menunjukkan bahwa bayam lebih baik tumbuh pada tanah yang subur dan terpapar banyak sinar matahari. Suhu optimal untuk pertumbuhannya adalah antara 25-35°C. Departemen Agronomi dan Hortikultura (2006) menyebutkan bahwa bayam awalnya dianggap sebagai sayuran dataran tinggi, meskipun sebenarnya bisa tumbuh baik di dataran rendah. Namun, tanah yang subur dan gembur sangat diinginkan, dengan tingkat keasaman (pH) sekitar 6-7. Jika pH tanah terlalu tinggi atau terlalu rendah, pertumbuhan bayam dapat terhambat.

Rukmana (1994) menyoroti daya adaptasi bayam yang baik terhadap lingkungannya, memungkinkannya tumbuh di dataran rendah hingga pegunungan, dengan kisaran ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut. Pemilihan lokasi kebun bayam harus memperhatikan beberapa persyaratan tumbuh, termasuk lahan yang terbuka dan menerima sinar matahari penuh, tanah yang subur, gembur, mengandung bahan organik, memiliki pH 6-7, dan tidak cenderung menggenang air (becek). Bayam juga tidak tumbuh optimal di tempat yang terlindung atau berpotensi menggenang, karena hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan yang kurus dan tinggi serta meningkatkan risiko pembusukan akar.

Jenis-Jenis Bayam

Terdapat banyak jenis dan spesies bayam yang tersebar di seluruh dunia. Beberapa jenis bayam umum termasuk dalam genus Amaranthus, dan setiap jenis ini dapat memiliki variasi spesies. Dalam genus Amaranthus saja, dikenal banyak spesies bayam yang berbeda. Beberapa spesies bayam yang cukup dikenal di berbagai belahan dunia melibatkan berbagai tipe seperti bayam Amerika (Amaranthus retroflexus), bayam India (Amaranthus tricolor), dan bayam merah (Amaranthus cruentus). Di Indonesia sendiri ada tiga jenis bayam yang sering dibudidayakan oleh petani yaitu :

1. Amaranthus tricolor

Amaranthus tricolor

Amaranthus tricolor

Amaranthus tricolor, atau bayam tricolor, adalah spesies tumbuhan berbunga dalam genus Amaranthus, bagian dari famili Amaranthaceae. Bayam jenis Amaranthus tricolor termasuk kedalam jenis bayam cabut. Umumnya bayam jenis ini banyak ditanam oleh petani di dataran rendah karena pertumbuhannya yang cepat dan bila telat untuk dipanen bayam jenis ini akan cepat berbunga dan menghasilkan biji.

Amaranthus tricolor termasuk kedalam jenis tanaman annual, yang berarti berumur satu tahun. Tanaman ini tumbuh tegak, dengan tinggi mencapai 2-4 kaki (0,6-1,2 meter). Daunnya besar, berbentuk lonjong, dengan panjang 10 inci (25 cm). Warna daunnya sangat bervariasi, tergantung pada kultivarnya. Ada yang berwarna hijau, merah, kuning, merah muda, atau tembaga.

Bunga Amaranthus tricolor berukuran kecil, berwarna hijau atau merah. Bunga ini tidak memiliki nilai estetika yang tinggi, sehingga tanaman ini lebih sering dibudidayakan untuk keindahan daunnya. Amaranthus tricolor memiliki banyak manfaat, baik untuk kesehatan maupun keindahan. Amaranthus tricolor adalah sumber nutrisi yang baik, terutama protein, serat, vitamin, dan mineral. Tanaman ini juga mengandung antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Amaranthus tricolor adalah tanaman yang indah, dengan warna daunnya yang cerah dan mencolok. Tanaman ini dapat digunakan sebagai tanaman hias di taman, teras, atau pot. Amaranthus tricolor juga dapat digunakan sebagai tanaman pembatas atau penutup tanah.

Baca Juga :

2. Amaranthus dubius

Amaranthus dubius

Amaranthus dubius

Amaranthus dubius, atau yang juga dikenal dengan nama bayam merah, bayam Cina, bayam tahi ayam, dan bayam liar, adalah spesies tanaman sayur-sayuran dari famili Amaranthaceae. Bayam jenis ini termasuk kedalam jenis bayam petik. Tanaman ini merupakan tanaman semusim yang dapat tumbuh hingga ketinggian 0,5-3 meter, tergantung varietas. Tanaman ini memiliki batang yang bercabang-cabang dan daun yang berbentuk bulat telur dengan ujung yang runcing. Daun bayam merah memiliki warna merah tua hingga hijau tua, tergantung varietas.

Bayam jenis ini memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, terutama vitamin A, vitamin C, vitamin K, zat besi, dan kalsium. Kandungan vitamin A dalam bayam merah dapat membantu menjaga kesehatan mata, sedangkan kandungan vitamin C dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan zat besi dalam bayam merah dapat membantu mencegah anemia, sedangkan kandungan kalsium dalam bayam merah dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi.

3. Amaranthus cruentus

Amaranthus cruentus

Amaranthus cruentus

Amaranthus cruentus, atau bayam merah, adalah spesies tanaman berbunga yang menghasilkan biji bayam pokok yang bergizi. Bayam jenis ini termasuk kedalam salah satu dari tiga spesies Amaranthus yang dibudidayakan sebagai sumber biji-bijian, dua lainnya adalah Amaranthus hypochondriacus dan Amaranthus caudatus.

Amaranthus cruentus termasuk kedalam kelompok tanaman tahunan yang tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 2 meter. Batangnya beruas-ruas dan bercabang-cabang. Daunnya berbentuk lonjong atau lanset, berwarna hijau tua hingga merah muda. Bunganya berbentuk malai, berwarna merah muda atau ungu.

Amaranthus cruentus berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Saat ini, tanaman ini dibudidayakan di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Amaranthus cruentus adalah sumber nutrisi yang baik. Bijinya mengandung protein, karbohidrat, lemak, serat, vitamin, dan mineral. Protein dalam biji bayam merah lebih tinggi daripada protein dalam beras dan gandum. Selain itu, biji bayam merah juga mengandung asam amino esensial yang lengkap, termasuk lysine yang tidak terdapat dalam beras dan gandum.

Jenis Bayam Lain

1. Bayam Itik (Amaranthus blitum)

Bayam itik, atau yang juga dikenal dengan nama bayam kotok, adalah salah satu jenis sayur bayam yang populer di Indonesia. Bayam ini memiliki daun yang lebih kecil dan lebih halus dibandingkan dengan jenis bayam lainnya, sehingga disebut juga dengan bayam kotok. Bayam itik memiliki rasa yang gurih dan manis, sehingga cocok dimasak dengan berbagai macam bumbu.

Bayam itik memiliki nama ilmiah Amaranthus blitum. Tanaman ini termasuk dalam suku Amaranthaceae, yang juga merupakan suku dari jenis bayam lainnya, seperti bayam merah, bayam putih, dan bayam kangkung. Bayam itik adalah tanaman semusim yang tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 30-60 cm. Batangnya berwarna hijau atau merah, berbuku-buku, dan berambut. Daunnya berbentuk bulat telur atau lonjong, dengan ujung yang runcing. Warna daunnya bervariasi, mulai dari hijau, merah, hingga ungu. Bunganya berbentuk bulir, berwarna merah, putih, atau kuning.

2. Bayam cabut (Amaranthus viridis)

Bayam cabut (Amaranthus viridis) adalah salah satu jenis bayam yang dibudidayakan dan dikonsumsi masyarakat luas. Jenis bayam ini mempunyai nilai ekonomis tinggi dibandingkan dengan jenis bayam lainnya disebabkan permintaannya yang cukup tinggi.

Bayam cabut merupakan tanaman perdu yang tumbuh tegak, dengan tinggi mencapai 1-2 meter. Batangnya beruas-ruas, berwarna hijau atau kemerahan, dan berbulu halus. Daunnya berbentuk bulat telur atau lanset, berwarna hijau atau kemerahan, dan tepinya bergerigi. Bunganya majemuk, berwarna hijau atau merah, dan tersusun dalam bulir. Buahnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau atau cokelat, dan berisi biji-biji kecil.

3. Bayam tahun (Amaranthus hybridus L.)

Bayam tahun (Amaranthus hybridus L.) adalah tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting bagi tubuh.

Bayam tahun merupakan tumbuhan semusim yang tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 1-2 meter. Batangnya bulat, berbuku-buku, dan berwarna hijau atau merah. Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur atau lonjong, dengan ujung runcing dan pangkal tumpul. Warna daunnya hijau atau merah tua. Bunganya majemuk, berbentuk bulir, dan berwarna putih atau merah.

4. Bayam duri (Amaranthus spinosus)

Bayam duri (Amaranthus spinosus) adalah spesies tanaman berbunga dari genus Amaranthus yang termasuk ke dalam suku Amaranthaceae. Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tropis dan telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Bayam duri merupakan tanaman semusim yang dapat tumbuh setinggi 1-2 meter. Batangnya bercabang banyak, berwarna hijau atau merah kecoklatan, dan berduri. Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur memanjang, berwarna hijau, dan bertangkai. Bunganya berkelamin tunggal, berwarna hijau, dan terletak di ketiak daun. Buahnya berbentuk kapsul yang berisi biji.

Bayam duri relatif aman dikonsumsi. Namun, perlu diperhatikan bahwa kandungan oksalat dalam bayam duri dapat mengganggu penyerapan zat besi. Oleh karena itu, sebaiknya bayam duri dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.

Baca Juga : 10 Rekomendasi Tanaman Sayur yang Bisa Ditanam Sendiri di Rumah

Dalam rangkaian pembahasan mengenai bayam dan beragam jenisnya, kita dapat merangkum bahwa keberagaman jenis bayam memberikan dimensi yang menarik dalam dunia kuliner dan pertanian. Setiap jenis bayam memiliki keunikan tersendiri yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan gizi yang beragam. Keberlimpahan nutrisi yang terkandung dalam setiap helai daun bayam membuatnya menjadi pilihan yang sangat bernilai bagi kesehatan. Oleh karena itu, dalam menyajikan hidangan sehari-hari atau mengembangkan kebun sayur di rumah, pengetahuan tentang jenis-jenis bayam dapat menjadi kunci untuk menciptakan hidup sehat dan menu yang beragam. Mari kita terus menggali kekayaan dunia bayam, mengeksplorasi cita rasanya yang khas, dan merasakan manfaat gizi yang melimpah yang ditawarkannya.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال