Kerupuk Jeruju, Oleh-Oleh Khas Hutan Mangrove

Kerupuk Jeruju

Kerupuk Jeruju, Oleh-Oleh Khas Dari Hutan Mangrove

Rumah Tani - Kerupuk merupakan salah satu makanan ringan yang sangat populer di Indonesia. Kelezatannya yang khas dan teksturnya yang renyah membuatnya menjadi camilan favorit banyak orang. Di antara berbagai jenis kerupuk yang ada, kerupuk jeruju merupakan salah satu yang memiliki keunikan tersendiri. Kerupuk ini dibuat dari daun jeruju yang tumbuh subur di sepanjang bantaran muara sungai pada hutan mangrove. 

Jeruju (Acanthus ilicifolius) merupakan tumbuhan yang dapat ditemui di ekosistem mangrove dan jarang ditemukan di daratan biasa. Tumbuhan ini memiliki karakteristik unik sebagai herba yang tumbuh rendah namun memiliki kekuatan yang cukup, kemampuannya untuk menyebar secara vegetatif disebabkan oleh akar-akarnya yang tumbuh dari batang horizontal, sehingga membentuk struktur yang besar dan kokoh.

Proses Pembuatan Kerupuk Jeruju

Pada kesempatan kali ini, kita akan menjelajahi setiap tahap pembuatan kerupuk jeruju dengan rinci, mulai dari pengambilan daun hingga pengemasan yang rapi.

Baca Juga : Jeruju (Acanthus ilicifolius L.)

Alat dan Bahan

Dalam proses pembuatan kerupuk jeruju, berikut adalah bahan-bahan yang diperlukan beserta jumlahnya:

  1. Daun Jeruju: Daun jeruju yang masih muda dan berwarna hijau cerah, sebanyak 200 gram digunakan untuk setiap kilogram adonan kerupuk jeruju. Dalam sekali produksi, biasanya 800 gram daun jeruju digunakan untuk 4 kilogram adonan kerupuk jeruju.
  2. Gunting dan Pisau: Digunakan untuk membersihkan daun jeruju dari duri dan memotongnya.
  3. Blender: Digunakan untuk menghaluskan daun jeruju dan bahan bumbu lainnya seperti bawang putih dan ketumbar.
  4. Bawang Putih: Sebanyak 100 gram bawang putih digunakan dalam adonan kerupuk jeruju.
  5. Ketumbar: Sebanyak 20 gram ketumbar digunakan dalam adonan kerupuk jeruju.
  6. Tepung Terigu: Sebanyak 1 kilogram tepung terigu dicampur dengan bahan-bahan lainnya dalam adonan.
  7. Air: Air digunakan untuk membuat adonan menjadi kalis, sesuai dengan kebutuhan dalam proses pencampuran bahan.
  8. Garam: Sebanyak 1 sendok makan garam digunakan dalam adonan kerupuk jeruju.
  9. Gula: Sebanyak setengah sendok makan gula digunakan dalam adonan kerupuk jeruju.
  10. Mesin Ampia: Mesin ini digunakan untuk memipihkan dan mencetak adonan kerupuk jeruju.
  11. Minyak Makan: Diperlukan sekitar 2 liter minyak makan untuk menggoreng kerupuk jeruju.
  12. Tabung Gas: Tabung gas ukuran 3 kilogram digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak kerupuk. Penggunaannya mencukupi selama 3 hari selama 3 kali produksi.
  13. Serok: Digunakan untuk meniriskan kerupuk setelah digoreng.
  14. Plastik Kemasan: Plastik kemasan digunakan untuk mengemas kerupuk jeruju sebelum dijual.
  15. Mesin Rensener: Mesin ini digunakan untuk merekatkan plastik kemasan.

Semua bahan ini digunakan dalam berbagai tahapan proses pembuatan kerupuk jeruju, mulai dari pengambilan daun hingga pengemasan produk akhir. 

Baca Juga

Proses Pembuatan

1. Pengambilan Daun Jeruju

Proses pembuatan kerupuk jeruju diawali dengan pengambilan daun jeruju yang berkualitas. Daun jeruju diambil dengan hati-hati di sepanjang muara sungai, dengan tujuan untuk menjaga kelestarian tanaman ini. Bagian daun tananam jeruju yang digunakan sebagai bahan baku kerupuk adalah bagian daun muda, bagian pucuk tanaman jeruju dapat diambil dengan menggunakan pisau. Pendekatan pengambilan ini dilakukan agar tanaman jeruju tetap dapat tumbuh dengan baik tanpa merusaknya. Setiap kali produksi, sekitar 800 gram daun jeruju dipilih dengan cermat, memastikan bahwa daun yang digunakan masih muda dan berwarna hijau cerah. Daun muda dipilih karena memiliki sedikit getah dan memberikan warna khas hijau pada kerupuk jeruju.

2. Pemotongan Daun Jeruju

Setelah daun jeruju diambil, langkah berikutnya adalah membersihkan daun dari durinya. Duri pada tanaman jeruju berfungsi sebagai alat pelindung alami. Setelah dibersihkan, daun jeruju dipotong menjadi dua bagian dan dipisahkan dari tulang daun. Dimana hal ini menjadi langkah krusial dalam persiapan bahan baku untuk kerupuk jeruju. Setelah proses pemotongan selesai, daun jeruju yang sudah siap digunakan ditimbang dengan cermat sebanyak 200 gram untuk setiap kilogram adonan kerupuk jeruju.

3. Penghalusan Bahan Baku

Penghalusan bahan baku merupakan langkah penting dalam proses pembuatan kerupuk jeruju. Daun jeruju yang telah ditimbang kemudian dihaluskan dengan menggunakan blender. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan tekstur yang halus dan konsisten dalam adonan kerupuk. Selain itu, bahan bumbu lainnya, seperti bawang putih sebanyak 100 gram, juga dihaluskan dengan menggunakan blender. Demi mencapai cita rasa yang sempurna, ketumbar sebanyak 20 gram digiling dengan batu giling untuk setiap kilogram adonan kerupuk jeruju.

4. Pencampuran Bahan

Setelah semua bahan baku telah dihaluskan, saatnya untuk mencampurkannya secara merata. Bahan-bahan yang telah dihaluskan, termasuk daun jeruju, dicampur bersamaan dengan tepung terigu sebanyak 1 kilogram. Proses pencampuran ini dilakukan hingga semua komponen tercampur rata. Air ditambahkan sedikit demi sedikit untuk membuat adonan menjadi kalis. Tidak lupa, garam sebanyak satu sendok makan dan gula sebanyak setengah sendok makan ditambahkan untuk setiap kilogram adonan kerupuk jeruju. 

5. Pencetakan Kerupuk

Adonan kerupuk jeruju yang telah selesai dicampur kemudian diolah lebih lanjut dengan mesin ampia. Mesin ampia memiliki peran penting dalam mencetak adonan menjadi lembaran kerupuk yang tipis. Setelah itu, lembaran adonan dicetak dengan hati-hati menggunakan pisau. Proses ini memastikan bahwa setiap kerupuk memiliki ukuran dan bentuk yang seragam.

6. Penggorengan Kerupuk

Kerupuk yang telah dicetak siap untuk digoreng. Minyak panas yang digunakan untuk menggoreng adalah sekitar 2 liter per proses. Proses penggorengan dilakukan hingga kerupuk jeruju mencapai warna kuning keemasan yang menggoda. Bahan bakar yang digunakan untuk memanaskan minyak adalah tabung gas ukuran 3 kilogram, yang cukup untuk tiga hari produksi. Setelah selesai digoreng, kerupuk diletakkan di atas serok untuk mengurangi kadar minyak berlebih yang masih menempel pada kerupuk. 

7. Pengemasan yang Rapi

Sebelum produk akhir dikemas, setiap kemasan kerupuk harus ditimbang dengan teliti, yakni sebanyak 100 gram per kemasan. Dalam satu kali produksi dengan menggunakan bahan baku sebanyak 4 kilogram, dapat menghasilkan 52 bungkus kerupuk jeruju. Hal ini berarti dalam setiap produksi, sekitar 5,2 kilogram kerupuk jeruju siap untuk dikemas. Pengemasan dapat dilakukan dengan menggunakan mesin rensener, sehingga dapat dipastikan kemasan plastik menempel dengan rapi.

Akhir Kata

Sekarang, Anda telah memahami dengan jelas bagaimana proses pembuatan kerupuk jeruju yang autentik dan lezat terjadi. Kerupuk jeruju bukan hanya makanan ringan biasa, tetapi juga potret kecermatan dan keahlian para pengrajin penduduk disekitar hutan mangrove. Kami mengundang Anda untuk mencoba dan merasakan kelezatan alam yang dihasilkan oleh jeruju yang tumbuh subur di sepanjang bantaran muara sungai hutan mangrove ini. Dalam setiap gigitan, Anda akan menemukan cita rasa yang memukau dan kenangan akan proses tradisional yang memadukan budaya dengan teknologi modern.

Namun, kelezatan tidak pernah berhenti berkembang. Jika Anda adalah seorang pengrajin atau pecinta makanan yang bersemangat, kami juga mengajak Anda untuk berpartisipasi dalam mengembangkan produk kerupuk jeruju ini lebih lanjut. Teruslah berinovasi, eksperimen dengan berbagai bumbu dan tekstur, dan bagikan pengalaman Anda dengan dunia. Dengan demikian, kita dapat menjaga tradisi sambil membawa produk ini ke tingkat yang lebih tinggi, memperkaya budaya kuliner Indonesia, dan memberikan manfaat ekonomi bagi komunitas lokal. Selamat menikmati kelezatan alam Indonesia dalam setiap gigitan kerupuk jeruju, dan mari bersama-sama memajukan produk yang begitu istimewa ini ke masa depan yang lebih cerah.

Daftar Pustaka:

Download

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال